Bahwa dalam interaksi dengan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 :
1.Rajulun ya'lamu waya'la mu annahu ya'lamu
Orang berilmu dan menyadari bahwa dirinya alim ,ini adalah sifat para kiyai,mereka itu berilmu tinggi dan mempunyai kesadaran mengamalkan ilmunya.dengan ilmunya beliau membangun dirinya sebagai hamba Allah yang berakhlak mulia,menjadi contoh bagi kehidupan masyarakatnya ,mendirikan pesantren untuk menyebar ilmu dan membangun umatnya dengan penuh keikhlasan dan pengorbanan.2.Rojulun la ya'lamu waya'lamu annahu ya'lamu
Orang tidak berilmu (bodoh)tetapi menyadari bahwa dirinya belum pintar .walaupun tidak pandai,namun karena sadar bahwa dirinya belum berilmu maka bisa memposisi kan dirinya dengan tepat: dia belajar dengan tekun mumpung masih muda,andap asor dan menghargai orang yang berilmu lebih-lebih kepada gurunya,dan dia berusaha mengamalkan ilmu sepanjang pengetahuannya serta bersedia mengikuti dan mencontoh para kiyai.
3.Rojulun ya'lamu wa la ya'lamu annahu ya'lamu
Orang pintar tetapi tidak menyadari bahwa dirinya banyak ilmu .orang pandai model ini sering menggunakan kepintarannya untuk minteri orang lain atau masyarakatnya dia sejak muda mempunyai pembawaan cerdas akal ,belajar,dengan ulukan kutu buku,tidak mau aktif di IPNU khawatir mengganggu belajarnya dan memang berhasil menyandang gelar sarjana dari universitas dalam dan luar negeri.
namun ilmu yang dimilikinya malah menjadikan dirinya congkak dia mengira ilmunya sudah bisa mengatasi siapapun yang berani menentangnya, dengan kepintarannya dia menjadi sangat percaya diri.
waktu menjadi dewasa dan terjun dalam masyarakat ,dengan karakternya itu dengan merebut kepemimpinan NU (karena memang anak dari orang NU).namun karena dulunya tidak pernah aktif dalam IPNU walaupun dia pandai ,tapi sama sekali tidak mempunyai bekal kecakapan berorganisasi dengan watak tawadhu 'seorang kiyai maka NU dipegangnya dikelola sembarangan menurut selera pribadi.
4.Rojulun Laya'lamu Annahu Laya'lamu
Orang tidak pandai (bodoh) dan tidak menyadari bahwa dirinya dungu.ini kebodohan yang paling parah dan bersifat menetap ,sudah tidak pintar dan tidak mau belajar,bodoh tetapi tampil sebagai tokoh ,otaknya kosong tapi berwatak sombong,dungu tetapi menganggap diri menguasai segala ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar
Rekan dan Rekanita Pengunjung yang terhormat, Silahkan isi komentar dan tinggalkan jejak di sini...Kritik dan saran serta backlink nya sangat diharapkan demi kemajuan blog ini ....Terimakasih...atas kunjungan anda...
Budayakan Tabayyun...
SELAMAT BELAJAR, BERJUANG DAN BERTAQWA...
No Spam, No Junk, No SARA, NO Pornografi, No Atheis...No...No....