Ini mah bukan pertandingan bola atau futsal tetapi ini adalah perbandingankehidupan yanng dialami pelajar yang merantau dari daerahnya unuk menuntut ilmu sehingga au tidk mau mereka harus tinggal di ruamah singgah yang berupa pondok pesantren atau kost ,yang mana masing-masing tempat itu dapat mempengaruhi perilaku anak/pelajar yang menjalaninya
Nah dari sini lah penulis mau membahas perbedaan anak-anak yang tinggal di kost atau mondok baik dari segi tingkah laku maupun sisi lain dari kehidupannya,pertama kita awali dari dunia kost-kost an,kebayakan anak yang tinggal di kost sering kali mendaoat respon negatif dari berbagai sudut pandang mengingat kost itu identik denga kebebasan padahal sebenarnya yang di maksud kebebasan adalah bukan bebas sebebasnya tetapi bebas terbatas tetapi kebanyakan pelajar kita yang tinggal di kost menganut sistem bebas amblas,sehingga tanpa mereka sadari hal tersebut menjadi sorotan bagi masyarakat sekitar ,sehingga muncullah isu-isu miring dan cap negatif terhadap kost dan penghuninya
Tapi ada juga hal yang perlu diketahui bahwasannnya tidak semua insan yang tinggal dikost menyalah gunakan kebebassan dan kepercayaan yang diberikan oleh orang tua mereka,kita harus berpikir positif bahwasannya ada juga penghuni kost yang mengaku “kami mempunyai tujuan dan tentunya ke arah positif ,dalam hal berinteraksi dimasyarakat,kami tinggal disini hanya karena kami ingin tempat tinggal kami dari sekolah itu menjadi dekat ,kebiasaan buruk itukan ttergantung dari individu masing-masing ...iya kan?
Alternatif kedua selain kost adala pondok pesantren yag mana didalamnyalebih terorganisir kegiatan-kegiatannya ,pondok biasanya memiliki sistem kepengurusan yang mengatur aktifitas santri mulai bangun tidur hingga mau tidur lagi ,sehingga banyak santri pondok mengakui bahwa pondok mempunyai segudang peraturan yang wajib dipenuhi oleh seluruh santri pondok ,peraturan itu sangat sulit bahakan pantang dilangggar bila dilanggar maka si pelanggar harus dihukum.
Namun tidak semua santri pondok itu pendiam ,baik ,dan taat peraturan ,namun ada juga yang bandel sehingga aturan pondok yang ekstra ketat itu dilanggarnya,bahkan ada yang berani melanggar peraturan vita pondok yakni tidak ikut ngaji kitab(diniyah)
Sanksi yang diberikan beragam dan tingkatan berbeda ,biasanaya untuk tingkat pertama berupa peringatan ,kedua denda ,hukuman standart pondok (grujuk banyu peceren atau ro’an),ketiga untuk santri putra digundul,keempat drop out
Ponpes memang memiliki jadwal kegiatan pondok yang sangat padat ,mengaji al qur’an,latihan qiro’at .lalaran serta diiringi latihan khitobah(pidato)dan kegiatan ini menjadi konsumsi santri dan menjadi pekerjaannya sehari-hari bahkan terkadang sampai larut malam ,sehingga tak mengherankan kalau kebanyakan santri merasa nagantuk dikelas
Selain itu ternyata di pondok pesanren itu sistem kekerabatannya sangat kental karena mereka merasa satu jiwa satu r aga ,karena kebersamaan ,saling ketergantungan ,tolong menolong tidak membedakan satu sama lainnya ,mati urip bareng sehingga tali persaudaraan terbuang tanpa adanya dorongan dan paksaan dari manapun
Baiklah sobat,dari sini kita bisa megambil kesimpulan bahwa anak kost dan santri pondok tidaklah jauh beda ,Cuma dipondok kita lebih mendapat pendidikan dan peraturan yang mengikat sehingga memungkinkan kehidupan kita lebih aman dan teratur pola kehidupan kita ,tetapi tidak sepenuhnya kost ibarat burung lepas bebas mengepakkan sayapnya ,tetap ada juga yang mempunyai tujuan hidup,so semuanya tergantung individu masing-masing
0 komentar:
Posting Komentar
Rekan dan Rekanita Pengunjung yang terhormat, Silahkan isi komentar dan tinggalkan jejak di sini...Kritik dan saran serta backlink nya sangat diharapkan demi kemajuan blog ini ....Terimakasih...atas kunjungan anda...
Budayakan Tabayyun...
SELAMAT BELAJAR, BERJUANG DAN BERTAQWA...
No Spam, No Junk, No SARA, NO Pornografi, No Atheis...No...No....